Benarkah Cuaca Pengaruhi Gejala Mirip Omicron? Ini Kata Pakar Kesehatan

Senin, 14 Februari 2022 - 11:51 WIB
loading...
Benarkah Cuaca Pengaruhi...
Di tengah kasus lonjakan Covid-19 yang meningkat, banyak dari mereka yang mengalami gejala mirip Omicron, seperti batuk, pilek/flu. Foto/Ilustrasi/Timesofisrael
A A A
JAKARTA - Di tengah kasus lonjakan Covid-19 yang meningkat, banyak dari mereka yang mengalami gejala ringan, seperti batuk, pilek/flu. Lantas apakah merebaknya varian Omicron juga dipicu oleh cuaca buruk?

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prof dr Abdul Kadir, menegaskan bahwa pandemi Covid-19 tak ada hubungannya dengan cuaca. Apa pun cuacanya, Covid-19 tetap ada dan tetap berisiko bagi masyarakat.

"Namanya virus tidak mengenal musim apa pun musim panas, musim dingin, musim pancaroba. Yang jelas selama masih pandemi maka itu masih tetap ada apakah itu musim hujan atau musim panas harus tetap hati-hati," jelasnya dalam konferensi pers virtual 'Update Perkembangan COVID-19' dikutip, Senin (14/2/2022).



Lalu bagaimana jika terinfeksi gejala Omicron tersebut?

Menurut Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr Muhamad Fajri Adda'i, boleh mengonsumsi obat warung yang mampu meredakan gejala ringan Omicron, dalam penjelasannya, dia mengingatkan membeli obat-obatan di warung atau Apotek tidak semuanya dapat dibeli dengan bebas atau tanpa resep dokter.

Umumnya yang bebas dijual yaitu obat batuk/pilek/flu, seperti Paratusin atau Ambroxol sampai vitamin C dan D. Khusus obat antivirus, antibiotik dan obat radang itu bukan obat sembarangan yang dapat dibeli secara bebas.

"Jadi kalau obat demam atau obat batuk itu boleh. Kemudian vitamin c atau D juga boleh, yang nggak boleh itu antibiotik, antivirus dan anti radang jangan membeli sembarangan," ujarnya.

Lebih lanjut, khusus batuk, dr. Fajri mengingatkan untuk memperhatikan jenis obatnya. Sebab ada dua macam obat batuk, yaitu batuk berdahak (ekspektoran) dan kering (antitusif) dengan tidak mencampurnya.

"Jika beli obat yang untuk menekan refleks batuk, sebaiknnya jangan dicampur dengan yang pengencer dahak. karena apa? karena kalau dahaknya encer kan seharusnya dahak dikeluarkan. Jadi dahak akan menumpuk," jelasnya

dr. Fajri mengingatkan bila obat antivirus untuk pasien Covid-19 maupun omicron sudah diketahui. Obat tersebut sudah disesuaikan dengan aturan yang ada dan disarankan oleh Kementerian Kesehatan yaitu Avigan (Favipiravir).

"Sedangkan untuk obat antivirusnya sesuai dengan pedoman atau yang disaranin oleh kemenkes ya. Tapi itu harus pakai resep dokter, saya sarankan ya Molnupiravir atau Avigan (Favipiravir)," ucap dr Fajri.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)